Cerpen : Komunikasi itu penting !
“Tama” begitulah
panggilan yang biasanya ditujukan padaku. Aku adalah siswa dari salah satu
sekolah di wilayah Tambun Selatan. Aku punya pacar yang tentunya sangat cantik
dan menarik bagiku. Namanya Rahma. Rahma bertubuh sedang dengan tinggi sekitar
160cm dengan wajah yang imut seperti orang-orang Chinese. Aku sangat menyukai
nya sejak lama dan akhirnya kami bisa menjalin hubungan. Aku sangat
mencintainya begitupun dia. Suatu hari Rahma memberikan tantangan padaku.
“sayang, aku
punya tantangan buat kamu” ujar Rahma
“apa tuh yang?”
balasku
“kamu bisa ga hidup tanpa aku sehari aja”
“kamu bisa ga hidup tanpa aku sehari aja”
“maksudnya?”
dengan nada bingung aku terus bertanya
“iya, dalam sehari kamu bisa ga hidup tanpa aku, tanpa komunikasi sama sekali?”
“kok kamu ngasih tantangan gitu si yang?”
“aku kan cuma pengen tau besarnya pengorbanan dari cinta kamu saayyyaaaanggg”
“iya, dalam sehari kamu bisa ga hidup tanpa aku, tanpa komunikasi sama sekali?”
“kok kamu ngasih tantangan gitu si yang?”
“aku kan cuma pengen tau besarnya pengorbanan dari cinta kamu saayyyaaaanggg”
“oke deh kalo
gitu. Kalo aku bisa ngejalaninnya gimana?” tantangku balik
“aku akan mencintai kamu selamanya :*” jawab Rahma dengan
nada santai
“oke oke oke, aku pasti bisa” balasku
Dalam sehari itu aku sengaja tidak sms ataupun telp dengan
maksud menjalani tantangan dari Rahma. Dengan sangat tenang aku mulai mencari
kesibukan lain agar aku bisa sedetik tanpa dia hehehe. Detik demi detikpun
berlalu, akhirnya aku bisa melewati waktu yang ditentukan oleh Rahma.
Keesokan harinya aku bermaksud berkunjung kerumah Rahma
dengan harapan dapat menagih janjinya untuk mencintai aku selamanya. Sesaat
sampai dirumahnya aku tertegun dan berdiri kaku saat melihat bendera kuning
dengan tegak berdiri berkibar dan menancap didepan rumahnya. Yang aku rasakan?
Tentu saja kaget dan khawatir. Dengan secepat kilat dan terburu-buru aku
langsung masuk kerumahnya tanpa permisi. Kulihat sesosok orang yang sangat aku
cintai selama ini terbaring lemas dengan wajah tersenyum sambil memegang
sepucuk surat. Tak tahan, air mataku mulai berjatuhan. Hanya ada rasa sesal
dalam diriku yang tidak ada menemaninya di hari-hari terakhirnya. Baru
kuketahui ternyata dia mempunyai penyakit kanker. Dan ia sengaja memberi
tantangan kepadaku padahal ia hanya punya waktu 24jam untuk bertahan hidup.
Tiba-tiba aku teringat dengan sepucuk surat tersebut, lalu mulai kubaca dengan
tangis yang terus sesakan dada. Begini isi suratnya :
“sayang, kamu berhasil melewati satu hari penuh tanpa aku. Aku
sangat bangga dengan kamu. Aku percaya cinta kamu tulus untuk aku. Kenyamanan
selama ini yang aku rasakan takan pernah kubayangkan sebelumnya. Aku tak
menyangka kamu kini benar-benar berhasil melewati satu hari tanpa aku. Dan
kuharap kamu bisa lakukan itu setiap hari. Aku sayang kamu”
Betapa sedihnya yang aku rasakan ketika aku tahu kalo dua
hari yang lalu dia telah memikirkan rencana untuk mengetahui besarnya rasa
sayang aku.
Sampai saat ini aku tidak akan pernah melupakan janji dan
kata-kata terakhirnya, kalo dia akan selalu mencintai aku.
Pesan moral :
Jangan pernah kehilangan komunikasi dengan orang yang
benar-benar mencintai kamu, karena kamu tidak akan tahu apa yang akan terjadi
selanjutnya.
Komunikasi sangat penting dalam suatu hubungan. mau itu si
cowo dan si cewe berhubungan dekat ataupun LDR (hubungan jarak jauh). Cerpen
ini dibuat bukan berdasarkan pengalaman pengarang. Pengarang hanya bermaksud
menunjukan bahwa komunikasi adalah kunci dari suksesnya sebuah hubungan.
Pribadi :
Dulu gue pernah punya pacar. Memang si gue dan dia pacaran
ga seperti orang-orang yang bisa selalu ketemu dan main. Karena jarak
memisahkan kami. Hanya 15 bulan kita terus bersama, selebihnya LDR atau
hubungan jarak jauh karena kepindahan dia ke suatu kota yang lumayan jauh. 17
bulan kemudian dia pindah ke Jakarta untuk bekerja, mulai saat kepindahan itu
dia bener-bener berubah. Dia selalu ingin lost contact dengan gue dengan
berbagai macam alasan. Sibuk sana-sini lah, sampai alasan yang paling ga masuk
akal dikeluarin “ga boleh smsan karena lagi jaga warung bibinya”. Berkali-kali
gue ngebahas tentang ini sama dia sampai berujung renggangnya hubungan kami.
Akhirnya berkali-kali dia minta lost contact gue marah dan bermaksud
menyutujuinya. Selama hampir dua minggu kami kehilangan komunikasi dan akhirnya
dia dapat pengganti gue. Dari cerpen itu, gue bermaksud berbagi ke semua orang
dan memberitahukan bahwa komunikasi itu sangat penting dalam suatu hubungan.
Semoga kalian ga jatuh dilubang yang sama dengan gue J selamat memperjuangkan cinta
masing-masing J
0 comments:
Mari budayakan komentar yang positif dan mohon kebijaksanaannya untuk tidak melakukan spamming. Jangan menyertakan link di dalam komentar, karena akan terdeteksi sebagai spam oleh google Life for sharing.