Now and Forever

Thursday, January 07, 2016 Widi Ramadhan 0 Komentar



Seperti orang-orang yang baru saja melintas didepan gue ini. Mereka pasti pergi meninggalkan satu tempat dan menuju tempat yang lain. “huhh..”, sedangkan gue mau sampai kapan akan terus terjebak disini. Kapan gue akan mulai maju dan ikhlas meninggalkan tempat ini, kondisi ini, cerita ini…
Apakah ini nyata? Apakah ini benar-benar terjadi? Kenapa? Kenapa? Selalu sampai saat ini, saat jemari terus mengetikan kata tak pentingnya pertanyaan tersebut terus terngiang dan bergema seperti sebuah recorder yang diputar di dekat tebing. Gemanya benar-benar terasa pedih.

Lama gue memandangi kolam yang sedari tadi ada tepat di depan gue. Memandangi kehidupan di dalam sana, hilir mudik tak peduli dengan gue yang mengganggu melempar batu dari tadi, hanya berenang pelan mengikuti aliran air… Gue berpikir, jika kejadian ini adalah suatu pembelajaran buat gue maka Tuhan memang benar-benar maha adil. Gatal rasanya ingin bertanya pada ikan… 


Hei ikan… 
Apakah sesakit ini jika hati terluka? 
…… 
Tak ada jawaban… 
Selalu… selalu begitu…  

Gue yakin, cinta itu tak sama tiap manusia, tapi yakinlah cinta itu ada karena berawal dari kepercayaan… dan jika cinta itu berawal dari kepercayaan maka benci itu datang dari pengkhianatan. Cerita ini bercertia tentang apakah gue pantas menerima kepercayaan itu kembali atau gue adalah pengkhianat terburuk yang pernah ada? 
Mungkin…. 
Tunggu.. pengkhianat? Siapa? Gue? Hahaha !!!! IYA, gue mengkhianati yang ada di diri gue sendiri. Gue mengkhianati semuanya… 

Gue ingin bertanya terlebih dahulu… 
Kenapa sih orang begitu cepat berubah? 
Kenapa? 
Gue ngaku gue salah, tapi setiap orang pasti pernah buat salah kan? 
Orang buat salah itu di ingatkan bukan didiamkan… 
Bicara !!! 
Apa yang salah dari diri gue? yang mana salah gue yang buat dia berubah? 
Salah satu kata aja dari mulutnya bisa ngebuat gue sangat berterima kasih karena buat beban pikiran gue menghilang satu. 

Oke gue sedikit emosi… lanjut… 

Awalnya memang gue mengikhlaskan semuanya. Walaupun pada awalnya galau tingkat dewa. Cukup setahun bermain di belakang gue. Padahal udah seringkali ketahuan tapi gue hanya diam. Diam seakan semua baik-baik saja. Diam karna gue gamau hubungan yang udah lama gue jalin ini rusak karna keegoisan gue. Persetan dengan semuanya. 

Seringkali gue marah dan tahun itu menjadi tahun terburuk buat hubungan gue dengan dia. Gue putus !!! gue yang mengakhiri hubungan gue !!! kenapa? Gue mau semua jadi pembelajaran biar bisa saling intropeksi diri masing-masing terlebih dahulu. Gue egois !!! Tapi apa??? Dia kembali dengannya…. 

“TUHAN !!! SEKARANG AKU MARAH KEPADAMU !!! APA ALASANMU MEMBUAT TAKDIR INI? APA?” 
“JAWAB AKU TUHAN…” 
“jawab aku….” 

Gue frustasi…. 

Masih hening… tak ada jawaban… 
“KAMU CEMBURU KAH TUHAN?” 
“YAKAN?” 
“AKU LEBIH MENCINTAI CIPTAANMU DARIPADA KAMU, YAKAN ?” 
“KAMU CEMBURU KAN AKU LUPA SAMA KAMU ?” 
“KAMU CEMBURU KAN AKU TIDAK LAGI INGAT KAMU?” 
“KAMU… kamu…” 

Gue tersadar… itu jawabannya… itu jawabannya…. 
Sekarang gue harus bangun pendirian gue kembali, gue pernah janji kalau gue pernah bilang “aku akan mencintaimu sekarang dan selamanya” 

Gue akan penuhi janji itu… tagihlah kapanpun kamu mau !!!

0 comments:

Mari budayakan komentar yang positif dan mohon kebijaksanaannya untuk tidak melakukan spamming. Jangan menyertakan link di dalam komentar, karena akan terdeteksi sebagai spam oleh google Life for sharing.